
Dalam era digital saat ini, peran influencer dalam memengaruhi perilaku masyarakat tidak dapat diabaikan. Influencer bukan hanya menjadi corong promosi untuk produk-produk kecantikan atau teknologi, tetapi juga merambah ke ranah yang lebih abu-abu, seperti dunia togel online. Beberapa influencer, baik yang memiliki basis pengikut besar maupun kecil, secara terang-terangan atau terselubung ikut mempromosikan situs-situs togel online melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, bahkan YouTube.
Metode promosi yang dilakukan pun cukup bervariasi. Ada yang menggunakan strategi testimoni kemenangan pribadi dengan memperlihatkan hasil tangkapan layar yang menunjukkan nominal kemenangan besar. Tidak jarang pula disertai narasi yang menggugah emosi, seperti mengklaim bahwa togel online telah membantu keluar dari kesulitan ekonomi atau membayar hutang. Pendekatan ini cukup efektif karena memanfaatkan sentimen dan harapan yang kuat dari masyarakat yang sedang dalam tekanan finansial.
Beberapa influencer memilih untuk menyamarkan promosi togel online dengan membalutnya dalam konten hiburan atau edukasi angka hoki. Mereka membuat video prediksi angka atau menjelaskan makna angka dalam mimpi, yang secara tidak langsung mendorong penonton untuk mencoba peruntungan mereka. Bahkan, ada yang secara rutin mengadakan siaran langsung untuk “diskusi angka” dengan pengikutnya, menciptakan komunitas tersendiri yang terikat dengan kebiasaan bermain togel.
Keterlibatan influencer dalam promosi togel online tentu memunculkan dilema etis. Di satu sisi, mereka hanya menjalankan kontrak kerja sama dengan sponsor yang memberikan keuntungan finansial. Di sisi lain, mereka juga memiliki tanggung jawab sosial atas dampak dari konten yang mereka sebarkan. Ketika promosi ini menjangkau remaja atau masyarakat dengan tingkat literasi finansial rendah, risiko kecanduan dan kerugian finansial menjadi sangat tinggi. Di sinilah peran influencer seharusnya dikaji ulang, terutama dalam konteks regulasi konten yang menyentuh perjudian digital.
Sharing Nomor
Salah satu fenomena sosial yang unik di tengah maraknya togel online adalah budaya berbagi nomor di grup WhatsApp. Grup-grup ini, yang biasanya terdiri atas keluarga, rekan kerja, atau komunitas tertentu, menjadi ruang virtual di mana para anggotanya saling membagikan prediksi angka togel, hasil mimpi, hingga analisis angka berdasarkan rumus tertentu. Aktivitas ini dilakukan hampir setiap hari, terutama menjelang jam result dari pasaran-pasaran populer seperti Singapura, Hongkong, atau Sydney.
Menariknya, budaya sharing nomor ini tidak hanya menjadi sarana untuk mencari keuntungan semata. Di beberapa kalangan, aktivitas ini menjadi ajang silaturahmi dan penguat ikatan sosial. Banyak pengguna yang merasa lebih terhubung karena memiliki kesamaan dalam “berburu angka hoki”. Tidak sedikit pula yang merasa bahwa saling berbagi prediksi adalah bentuk solidaritas, sehingga jika ada yang menang, seluruh anggota grup turut merasakan kebahagiaan.
Namun, budaya ini juga tidak lepas dari sisi gelap. Ketika prediksi yang dibagikan tidak membuahkan hasil, muncul konflik kecil dalam bentuk sindiran atau saling menyalahkan. Apalagi jika ada anggota grup yang mengaku menang besar tetapi tidak membagikan “rejekinya”, biasanya akan timbul gesekan. Ada juga fenomena di mana anggota grup tertentu dipercaya memiliki “ilmu” atau intuisi yang kuat, sehingga semua nomor dari orang itu dianggap istimewa. Perlakuan ini kadang menciptakan hierarki sosial baru dalam grup, yang bisa mengarah pada bentuk pengidolaan yang tidak sehat.
Selain itu, penyebaran informasi dalam grup WhatsApp yang sangat cepat dan informal juga berpotensi menimbulkan penyalahgunaan. Beberapa pengguna memanfaatkan kepercayaan anggota grup dengan menjual nomor prediksi berbayar atau menjadi afiliator dari situs togel tertentu. Grup yang awalnya bersifat guyub dan kasual berubah menjadi pasar aktif yang mendorong aktivitas berjudi secara masif.
Hubungan Togel
Togel di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari warisan budaya lokal, salah satunya adalah tradisi ramalan Jawa. Dalam masyarakat Jawa, kepercayaan terhadap angka memiliki akar yang cukup dalam. Mimpi, hari pasaran, weton, hingga kejadian sehari-hari sering kali dikaitkan dengan angka tertentu yang dipercaya membawa keberuntungan. Tradisi ini kemudian diserap ke dalam praktik togel sebagai alat bantu untuk memprediksi angka.
Salah satu bentuk nyata dari hubungan ini adalah “buku mimpi” atau tafsir mimpi Jawa yang digunakan untuk mencari nomor dari mimpi yang dialami. Buku ini memuat berbagai jenis mimpi dan padanan angkanya, misalnya mimpi melihat ular dikaitkan dengan angka tertentu, atau mimpi bertemu orang mati memiliki padanan angka yang lain. Meskipun tampak irasional bagi sebagian orang, bagi banyak pemain togel, metode ini dianggap memiliki nilai spiritual.
Selain mimpi, ramalan Jawa juga menggunakan weton atau hari lahir sebagai acuan. Kombinasi antara hari dan pasaran dipercaya memiliki angka-angka khas yang bisa digunakan dalam permainan togel. Bahkan, beberapa orang mengunjungi paranormal atau dukun yang dianggap bisa membaca peruntungan angka berdasarkan tanggal lahir atau kejadian tertentu yang dialami oleh seseorang.
Fenomena ini menunjukkan bahwa praktik togel online di Indonesia tidak berdiri sendiri sebagai bentuk perjudian digital, tetapi sudah bercampur dengan kepercayaan lokal yang telah berlangsung turun-temurun. Dalam konteks ini, togel bukan semata-mata permainan peluang, tetapi juga menjadi medium aktualisasi dari keyakinan akan “petunjuk” semesta. Sayangnya, keyakinan ini bisa dieksploitasi oleh pihak-pihak tertentu untuk keuntungan pribadi, seperti menjual jasa ramalan angka atau paket prediksi.
Hubungan antara togel dan ramalan Jawa ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat masih mengandalkan aspek mistik dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ketika usaha rasional tidak membuahkan hasil, banyak orang mencari alternatif melalui jalur spiritual yang dikaitkan dengan angka. Meskipun tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, kepercayaan ini tetap bertahan karena memberikan rasa harapan dan kontrol dalam situasi yang sulit diprediksi.
Kesimpulan
Fenomena togel online di Indonesia tidak dapat dilihat hanya dari sisi teknis permainan atau regulasi semata, tetapi harus dipahami sebagai bagian dari dinamika sosial dan budaya masyarakat. Peran influencer yang mempromosikan togel secara masif menciptakan normalisasi perjudian digital, terutama di kalangan generasi muda. Sementara itu, budaya sharing nomor di grup WhatsApp memperlihatkan sisi kolektif dari praktik ini, yang kadang memperkuat solidaritas, namun juga membuka celah untuk konflik dan eksploitasi.
Lebih jauh lagi, keterkaitan antara togel dan ramalan Jawa menunjukkan bahwa perjudian angka ini telah menyatu dengan nilai-nilai spiritual dan tradisi lokal. Kepercayaan terhadap mimpi, weton, dan simbol-simbol mistik menjadi pembenar kultural dalam praktik togel yang sebenarnya bertentangan dengan hukum dan nilai-nilai moral. Namun demikian, selama masih ada keresahan ekonomi dan kebutuhan akan harapan instan, togel online akan terus mencari bentuk dan cara baru untuk hidup di tengah masyarakat.
Dalam menghadapi fenomena ini, pendekatan represif saja tidak cukup. Perlu pemahaman yang lebih mendalam terhadap latar belakang budaya dan psikologis pemain togel. Edukasi literasi keuangan, kontrol terhadap promosi digital, serta penyediaan ruang aspirasi ekonomi alternatif menjadi langkah penting agar masyarakat tidak terjebak dalam ilusi angka yang menjanjikan keberuntungan instan.